PESAN - PESAN DARI KAMI

PESAN - PESAN DARI KAMI
Tampilkan postingan dengan label AGAMA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label AGAMA. Tampilkan semua postingan

Rabu, 07 Mei 2014

Inspirasi Dari Abdurrahman Bin Auf

Assalamu’alaikum wr. wb.




Salah seorang Sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mendapat rekomendasi masuk surga adalah `Abdurrahmân bin `Auf bin `Abdi `Auf bin `Abdil Hârits Bin Zahrah bin Kilâb bin al-Qurasyi az-Zuhri Abu Muhammad.

Dia dilahirkan kira-kira sepuluh tahun setelah tahun Gajah dan termasuk orang yang terdahulu masuk Islam. Dia berhijrah sebanyak dua kali dan ikut serta dalam perang Badar dan peperangan lainnya. Saat masih jahiliyah, ia bernama `Abdul Ka`bah atau `Abdu `Amr; kemudian diberi nama `Abdurrahmân oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ibunya bernama Shafiyah. Sedangkan ayahnya bernama `Auf bin `Abdu `Auf bin `Abdul Hârits bin Zahrah.

Abdurrahman bin Auf termasuk kelompok delapan orang yang mula-mula masuk Islam. Ia juga tergolong sepuluh sahabat yang diberi kabar gembira oleh Rasulullah masuk surga dan termasuk enam orang sahabat yang bermusyawarah dalam pemilihan khalifah setelah Umar bin Al-Khathab. Di samping itu, ia adalah seorang mufti yang dipercayai Rasulullah berfatwa di Madinah selama beliau masih hidup.

Ia memeluk Islam sebelum Rasulullah menjadikan rumah Al-Arqam sebagai pusat dakwah. Ia mendapatkan hidayah dari Allah dua hari setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq memeluk Islam.

Seperti kaum Muslimin yang pertama-tama masuk Islam lainnya, Abdurrahman bin Auf tidak luput dari penyiksaan dan tekanan dari kaum kafir Quraisy. Namun ia tetap sabar dan tabah. Abdurrahman turut hijrah ke Habasyah bersama kawan-kawan seiman untuk menyelamatkan diri dan agama dari tekanan Quraiys.

Tatkala Rasulullah SAW dan para sahabat diizinkan Allah hijrah ke Madinah, Abdurrahman menjadi pelopor kaum Muslimin. Di kota yang dulu bernama Yatsrib ini, Rasulullah mempersaudarakan orang-orang Muhajirin dan Anshar. Abdurrahman bin Auf dipersaudarakan dengan Sa'ad bin Rabi Al-Anshari.

Sa'ad termasuk orang kaya diantara penduduk Madinah, ia berniat membantu saudaranya dengan sepenuh hati, namun Abdurrahman menolak. Ia hanya berkata, "Tunjukkanlah padaku di mana letak pasar di kota ini!"

Sa'ad kemudian menunjukkan padanya di mana letak pasar. Maka mulailah Abdurrahman berniaga di sana. Belum lama menjalankan bisnisnya, ia berhasil mengumpulkan uang yang cukup untuk mahar nikah. Ia pun mendatangi Rasulullah seraya berkata, "Saya ingin menikah, ya Rasulullah," katanya.

"Apa mahar yang akan kau berikan pada istrimu?" tanya Rasul SAW.

"Emas seberat biji kurma," jawabnya.

Rasulullah bersabda, "Laksanakanlah walimah (kenduri), walau hanya dengan menyembelih seekor kambing. Semoga Allah memberkati pernikahanmu dan hartamu."

Sejak itulah kehidupan Abdurrahman menjadi makmur. Seandainya ia mendapatkan sebongkah batu, maka di bawahnya terdapat emas dan perak. Begitu besar berkah yang diberikan Allah kepadanya sampai ia dijuluki 'Sahabat Bertangan Emas'.

Pada saat Perang Badar meletus, Abdurrahman bin Auf turut berjihad fi sabilillah. Dalam perang itu ia berhasil menewaskan musuh-musuh Allah, di antaranya Umar bin Utsman bin Ka'ab At-Taimy. Begitu juga dalam Perang Uhud, dia tetap bertahan di samping Rasulullah ketika tentara Muslimin banyak yang meninggalkan medan perang. 

Abdurrahman bin Auf adalah sahabat yang dikenal paling kaya dan dermawan. Ia tak segan-segan mengeluarkan hartanya untuk jihad di jalan Allah. Pada waktu Perang Tabuk, Rasulullah memerintahkan kaum Muslimin untuk mengorbankan harta benda mereka. Dengan patuh Abdurrahman bin Auf memenuhi seruan Nabi SAW. Ia memelopori dengan menyerahkan dua ratus uqiyah
emas.

Mengetahui hal tersebut, Umar bin Al-Khathab berbisik kepada Rasulullah, "Sepertinya Abdurrahman berdosa karena tidak meninggalkan uang belanja sedikit pun untuk keluarganya."

Rasulullah bertanya kepada Abdurrahman, "Apakah kau meninggalkan uang belanja untuk istrimu?"

"Ya," jawabnya. "Mereka kutinggalkan lebih banyak dan lebih baik daripada yang kusumbangkan."

"Berapa?" tanya Rasulullah.

"Sebanyak rezeki, kebaikan, dan pahala yang dijanjikan Allah."

Pasukan Muslimin berangkat ke Tabuk. Dalam kesempatan inilah Allah memuliakan Abdurrahman dengan kemuliaan yang belum pernah diperoleh siapa pun. Ketika waktu shalat tiba, Rasulullah terlambat datang. Maka Abdurrahman bin Auf yang menjadi imam shalat berjamaah. Setelah hampir selesai rakaat pertama, Rasulullah tiba, lalu shalat di belakangnya dan mengikuti sebagai makmum. Sungguh tak ada yang lebih mulia dan utama daripada menjadi imam bagi pemimpin umat dan pemimpin para nabi, yaitu Muhammad SAW.

Setelah Rasulullah wafat, Abdurrahman bin Auf bertugas menjaga kesejahteraan dan keselamatan Ummahatul Mukminin (para istri Rasulullah). Dia bertanggung jawab memenuhi segala kebutuhan mereka dan mengadakan pengawalan bagi ibu-ibu mulia itu bila mereka bepergian.

Suatu ketika Abdurrahman bin Auf membeli sebidang tanah dan membagi-bagikannya kepada Bani Zuhrah, dan kepada Ummahatul Mukminin. Ketika jatah Aisyah ra disampaikan kepadanya, ia bertanya, "Siapa yang menghadiahkan tanah itu buatku?"

"Abdurrahman bin Auf," jawab si petugas.

Aisyah berkata, "Rasulullah pernah bersabda, 'Tidak ada orang yang kasihan kepada kalian sepeninggalku kecuali orang-orang yang sabar."

Begitulah, doa Rasulullah bagi Abdurrahman bin Auf terkabulkan. Allah senantiasa melimpahkan berkah-Nya, sehingga ia menjadi orang terkaya di antara para sahabat. Bisnisnya terus berkembang dan maju. Semakin banyak keuntungan yang ia peroleh semakin besar pula kedermawanannya. Hartanya dinafkahkan di jalan Allah, baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Walau termasuk konglomerat terbesar pada masanya, namun itu tidak memengaruhi jiwanya yang dipenuhi iman dan takwa.



Berbahagialah Abdurrahman bin Auf dengan limpahan karunia dan kebahagiaan yang diberikan Allah kepadanya. Ketika meninggal dunia, jenazahnya diiringi oleh para sahabat mulia seperti Sa'ad bin Abi Waqqash dan yang lain. Dalam kata sambutannya, Khalifah Ali bin Abi Thalib berkata, "Engkau telah mendapatkan kasih sayang Allah, dan engkau berhasil menundukkan kepalsuan dunia.
Siapa pun dapat masuk surga dengan potensi yang mereka miliki. Inilah yang dibuktikan oleh Abdurrahman bin Auf. Ia memiliki latar belakang perjuangan yang berbeda dengan tiga sahabat sebelumnya. Ia adalah ahli surga yang berasal dari kalangan pengusaha. Kecerdasannya dalam berbisnis membuat segala hal yang ia lewati menjadi peluang. Bahkan, ketika memindahkan sebuah batu ia berharap di bawah batu itu terdapat emas dan perak. Betapa ia sangat bersemangat dalam mencari uang. Lalu mengapa pengejar harta seperti Abdurrahman bin Auf dapat masuk surga bersama Isa bin Maryam?

Abdurrahman bin Auf termasuk garda terdepan penerima ketauhidan yang dibawa oleh Rasulullah Saw. Ia adalah sahabat Abu Bakar dan termasuk orang kelima yang di Islamkan olehnya. Sebagai seorang pengusaha, ia tidak apatus dengan peperangan. Ia mendapatkan 20 hujaman dan giginya rontok dalam perang Uhud. Ia menyadari, pengorbanan yang harus diberikan kepada Islam bukan hanya harta tetapi juga jiwa.
 
Berhijrah ke Habasyah adalah salah satu tugasnya dalam menjalankan roda dakwah Rasulullah Saw. Sesungguhnya hijrah yang pertama dilakukan oleh kaum Muslimin adalah ke Habasyah. Mereka berpindah karena gangguan dari kaum musyrikin Quraisy yang semakin menjadi. Ada yang menganggap kepergiannya adalah refleksi dari kegentarannya menghadapi ujian keimanan. Namun, Allah Swt. Menjelaskan, hijrah adalah sesuatu yang diharuskan jika tantangan di tempat asal sudah sangat besar.

Dengan kemampuannya dalam berbisnis, Abdurrahman bin Auf juga membawa seluruh kekayaannya ketika berhijrah ke Madinah. Di perjalanan kekayaannya dirampas oleh Quraisy, penguasa Mekkah. Ia dan Suhaib Ar Rumi kehilangan seluruh harta kekayaannya.

Dalam keadaan demikian, Abdurrahman bin Auf tidak menyerah. Rasulullah Saw. mempersaudarakan orang-orang yang berhijrah yang kebanyakan pedagang dengan orang-orang asli Madinah yang mayoritas petani. Di Madinah, Abdurrahman bin Auf dipersaudarakan dengan Sa’ad ibnu Arabi Alausani. Ia memberikan sebagian harta dan menawarinya seorang calon istri. Abdurrahman bin Auf hanya berkata, “Semoga Allah Swt. memberkahi hartamu dan keluargamu, tunjukkanlah kepadaku di mana pasar.”

Abdurrahman bin Auf memang pebisnis yang handal. Dengan modal secukupnya ia berjualan keju dan minyak samin, bangkit dan mampu menikah dengan salah satu perempuan Anshar. Setelah menikah dengan memberi mahar sebutir emas (seberat sebutir kurma) Rasulullah Saw memintanya mengadakan walimah. Ini adalah pertanda, pernikahan sesederhana apa pun harus dilanjutkan dengan walimah meskipun hanya dengan menyembelih seekor kambing.

Rasulullah Saw juga sangat menghargai kemandirian Abdurrahman bin Auf dalam hal ekonomi. Rasulullah Saw, bersabda, “Seorang yang mencari kayu lalu memanggulnya lebih baik daripada orang yang mengemis yang kadangkala diberi atau ditolak. (H.R. Bukhari)

Pesan ini membuat seluruh Muslimin yang ada di Madinah bangkit dan bekerja menjadi petani, pedagang, dan buruh. Tidak ada seorang pun yang menganggur, termasuk kaum perempuan.

Dalam beberapa waktu, Abdurrahman bin Auf menjadi orang kaya dan Rasulullah Saw, berkata kepadanya, “Wahai Abdurrahman bin Auf, kamu sekarang menjadi orang kaya dan kamu akan masuk surga dengan merangkak (mengingsut). Pinjamkanlah hartamu agar lancar kedua kakimu” (H.R. Al-Hakim).

Pernyataan itu membuat Abdurrahman bin Auf berpikir keras dan banyak menginfakkan hartanya di jalan Allah Swt. Ia berkata, “Kalau bisa aku ingin masuk surga dengan melangkah (berjalan kaki)”. Ia berlomba dengan pebisnis lain, yaitu  Ustman bin Affan dalam bersedekah. Abdurrahman bin Auf memberikan separuh hartanya untuk dakwah Rasulullah Saw.

Rasulullah Saw berkata, “Semoga Allah Swt memberkahi apa yang kamu tahan dan kamu berikan.“ Abdurrahman bin Auf hartanya menjadi berlipat ganda sehingga ia tak pernah merasa kekurangan.

Setelah Abdurrahman bin Auf bersedekah, turunlah firman Allah Swt, “Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah Swt kemudian ia tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan menyakiti perasaan (si penerima), mereka mendapat pahala di sisi Rabb mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula merasakan bersedih hati.”

Sebelum wafat, Abdurrahman bin Auf menginfakkan 400 dinar hartanya untuk peserta perang Badar  yang masih hidup. Setiap orang mendapatkan empat dinar termasuk Ali R.a. dan Ustman R.a. Ia juga memberikan hadiah kepada Umul Mukminin (janda-janda Nabi Saw). Aisyah R.a. pun berdo’a untuknya, “Semoga Allah Swt memberi minum kepadanya air dari mata air salsabila di surga”.

Abdurrahman bin Auf wafat dalam usia 75 tahun. Ia dishalatkan oleh saingannya dalam berinfak di jalan Allah Swt, yaitu Ustman R.a. Ia di usung oleh Sa’ad bin Abi Waqqas ke pemakaman Al Baqi. Setelah Abdurrahman bin Auf wafat, Ali berkata, “Pergilah wahai Ibnu Auf, kamu telah memperoleh kejernihan dan meninggalkan kepalsuan (keburukannya)”. (H.R. Al-Hakim) 

demikianlah sedikit apa yang dapat saya bagikan semoga dapat diambil manfaatnya. 

wasalamu'alaikum wr. wb.


Source :

#Dengan Pertimbangan Dan Pengkajian Lanjut.

Minggu, 23 Juni 2013

PAKAIAN WANITA BUKAN SEKEDAR MEMBALUT BODY

 JILBAB BUKAN CUMA BUAT DIPASANG AJA.

Pada kenyataannya, jilbab adalah sesuatu yang masih asing di kalangan wanita muslimah, karena yang bertebaran saat ini hanyalah sekedar penutup kepala, pembalut tubuh, trend mode dan bukannya jilbab yang seharusnya berfungsi untuk menutup aurat dengan sempurna. Wallahu a’lam.

JILBAB...MENUTUP AURAT ATAU MEMBALUT AURAT...???


Jilbab bukan lagi menjadi kata yang asing didengar, terlebih belakangan ini, di mana wanita muslimah berbondong-bondong untuk mengenakan jilbab – dengan prasangka baik – bahwa mereka melakukannya sebagai wujud ketaatan akan perintah Allah dan Rasul-Nya. Ada perasaan nyaman bagi sebagian orang yang mengenakannya, karena pakaian yang dikenakannya akan meninggalkan kesan yang ‘lebih Islami’, terlepas dari cara dan mode pakaian yang dia kenakan.

Yang tidak banyak disadari, atau mungkin lebih sering diabaikan, bahwa jilbab bukan sekedar mengenakan pakaian lengan panjang, betis tertutup hingga tumit, dada dan leher terhalang dari padangan orang. Bahwa jilbab bukan sekedar membalut anggota-anggota tubuh yang tidak semertinya terlihat selain mahram. Tidak, Jilbab lebih dari itu!

Allah subhanahu wata’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلابِيبِهِنَّ

“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. (QS Al-Ahzab [33] : 59)

Jilbab sejatinya adalah ‘body covering’, penutup tubuh (aurat) yang akan melindungi seorang wanita, dari pandangan dan penilaian orang lain, khususnya laki-laki, dan bukannya ‘body shaping’, pembalut tubuh yang menampilkan seluruh lekuk liku tubuh seorang wanita, membuat orang menoleh kepadanya.

Jilbab, di tangan wanita muslimah masa kini, telah kehilangan esensinya. Seperti komentar seorang rekan kerja dulu, ketika melihat dua orang gadis remaja berboncengan dengan jilbab yang serba ketat, “Yah.. jilbab sekarang kan untuk membalut aurat, bukan untuk menutup aurat!”

Padahal Allah subhanahu wa ta’ala telah memperingatkan:
وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ

“Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya,” (QS An-Nuur [24] : 31)


Saat ini, di tangan wanita muslimah masa kini, jilbab itu sendiri adalah perhiasan. Sebagian orang yang mengenakannya justru mengundang orang (baca: laki-laki) untuk melihatnya, Betapa tidak, pakaian terututup yang serba ketat justru menggoda orang ingin tahu apa yang ada di baliknya. Baju model baby doll berlengan pendek, dipadu dengan manset dan jeans atau bicycle pants super ketat, atau jenis pakaian ketat yang menampilkan lekuk tubuh lainnya. Jika sudah begitu lalu apa bedanya dengan pakaian yang lainnya? Tambahan sepotong kain yang dililitkan pada kepala dan leher tidak menjadikan sebuah pakaian dikatakan berjilbab, karena toh yang memakainya masih terlihat seperti telanjang. Padahal Rasulullah telah memberikan peringatan keras, kepada para wanita yang berpakaian tetapi telanjang:

“Ada dua golongan penduduk neraka yang sekarang saya belum melihat keduanya, yaitu: wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, yang berlenggak-lenggok dan memiringkan kepalanya seperti punuk unta, dimana mereka tidak akan masuk surga, bahkan mencium baunya pun tidak bisa” (HR Muslim dan Ahmad)

Hadits ini telah diabaikan, entah karena tidak tahu, atau mungkin tidak diperdulikan! Atau mungkin terlalu takut untuk mengetahui kebenaran yang akan menyebabkannya merasa terasing dari masyarakat, lalu membuatnya mentup mata, hati dan telinga. Atau bahkan yang lebih mengerikan lagi, dengan sengaja memberikan penafsiran berbeda mengenai perintah untuk menutup aurat itu, demi memenuhi hawa nafsunya!

Aduhai, entah kemana perginya rasa takut itu, seolah-olah kehidpan di dunia ini akan berlangsung selamanya dan ancaman manusia mulia, hamba dan utusan Allah untuk memberikan peringatan kepada manusia, tidak berarti apa-apa kecuali hanya sekedar gertak sambak! Na’udzubillah! Entah kemana perginya rasa malu yang seharusnya bermanifestasi pada prilaku dan cara berpakaian? Sebagian besar kita justru terlena pada penilaian kebanyakan orang. “Berjilbab bukan berarti ketinggalan zaman.” Atau, “Dengan jilbab pun bisa tampil modis dan trendi.” Entah mengapa, kita menjadi latah dengan penilaian orang kafir, mengenakan jilbab syar’I adalah symbol keterbelakangan, bahkan yang lebih menyedihkan lagi yang terjadi akhir-akhir ini, jilbab besar adalah cirri aliran sesat dan pengikut paham esktrimis!

Islam telah memuliakan wanita, menjaga kehormatan wanita dengan menetapkan batasan-batassannya, bukan untuk menjadikan wanita terkekang, sebaliknya bahkan untuk melindungi kaum wanita. Tubuh seorang wanita adalah milik pribadinya, bukan properti umum yang dapat dilirik, ditaksir dan diberikan penilaian. Wanita sejatinya adalah individu yang bebas, ketika dia mengikuti apa yang telah ditetapkan Allah dan Rasul-Nya bagi dirinya. Jangan mengira bahwa wania-wanita yang tampil trendi itu adalah orang-orang yang memiliki lebebasam memilih, karena toh mereka terkungkung oleh pandangan orang lain. Sederhana sekali, jika seseorang atau beberapa orang mengatakan kepada anda “kamu cantik dengan baju ini, atau dengan warna itu,” anda lalu mengikuti perkataannya. Padahal cantik adalah sebuah ukuran relatif yang senantiasa berfluktuasi sepanjang zaman. Layaknya mata uang, ia bisa mengalami devaluasi, Lalu di mana letak kebebasan itu, ketika seorang wanita membiarkan dirinya terbawa arus fluktuasi itu? Pilihan orang banyak adalah pilihannya? Pendapat orang banyak adalah pendapatnya?

Pada kenyataannya, jilbab adalah sesuatu yang masih asing di kalangan wanita muslimah, karena yang bertebaran saat ini hanyalah sekedar penutup kepala, pembalut tubuh, trend mode dan bukannya jilbab yang seharusnya berfungsi untuk menutup aurat dengan sempurna. Wallahu a’lam.

Semoga Allah memberikan kita taufik dan hidayah untuk menjalankan ketaatan kepada-Nya, dan istiqamah di atas ketaatan itu. Aamiin


___________________________________________________________________
LEMBAGA ZAKAT, IFAQ & SHODAQOH

MAU INFAQ ...? ZAKAT......? 
KLIK LINK GAMBAR INI... 
MUHAMMADDANIAREA.BLOGSPOT.COM

Sabtu, 22 Juni 2013

:: MANFAAT SHOLAT MALAM (Tahajud) ::






Jika kita membaca surah Muzammil, maka kita akan tahu bahwa Allah S.W.T telah memberi peringatan. Allah memerintahkan Nabi Muhammad S.A.W untuk melakukan sholat malam dan perintah itu datang ketika keadaan sulit, ketika beliau paling membutuhkan bantuan. Allah berfirman

“Wahai orang yang berselimut (Muhammad SAW.), beribadahlah kamu sepanjang malam kecuali sedikit saja (dari malam).” (Al-Muzzammil: 1-2)

Hal tersebut dimaksudkan untuk membangun, merawat jiwa dan memperkokoh iman.

Sholat malam dahulunya adalah wajib untuk Nabi Muhammad S.A.W dan juga para sahabat (radiallahhu anhu) seperti yang diriwayatkan dalam Shahih Muslim, dalam sebuah hadits panjang yang diceritakan oleh Zaraarah (radiallahu anhu):

Ia (Aisyah) menjawab: Bukankah engkau pernah membaca firman Allah: "Wahai orang yang berselimut?"

Aku menjawab: Benar.

Ia (Aisyah) berkata: Sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung telah mewajibkan Sholat malam pada awal surat tersebut. Dan selama satu tahun Nabi saw. dan para sahabat melaksanakan kewajiban itu. Selama dua belas bulan, kelanjutan ayat tersebut ditahan Allah di langit, sampai pada bagian akhir surat tersebut akhirnya diturunkan Allah yang berisi keringanan. Sejak saat itu hukum Sholat malam menjadi sunat, tidak wajib.

Sholat malam layaknya password atau kata sandi untuk kesuksesan dan menjauhkan satu langkah dari dosa. Sholat malam juga dapat memperkuat iman, membuat seseorang masuk ke dalam golongan orang sholeh (sholihin), dan juga meraih tingkatan sebagai muhsinin (orang yang ihsan, yang melakukan kebaikan).

Abu Hurairah (radiallahu anhu) menceritakan:

"Rasulullah Menceritakan: 'Setan mengikat pada tengkuk setiap orang diantara kalian dengan tiga ikatan (simpul) ketika kalian tidur. Setiap simpulnya ditiupkanlah bisikannya (kepada orang yang tidur itu): 'Bagimu malam yang panjang, tidurlah dengan nyenyak.' Maka apabila (ternyata) ia bangun dan menyebut nama Allah Ta’ala (berdoa), maka terurailah (terlepas) satu simpul. Kemudian apabila ia berwudhu, terurailah satu simpul lagi. Dan kemudian apabila ia sholat, terurailah simpul yang terakhir. Maka ia berpagi hari dalam keadaan bersemangat dan bersih jiwanya. Jika tidak (yakni tidak bangun sholat dan ibadah di malam hari), maka ia berpagi hari dalam keadaan kotor jiwanya dan malas .'"

Abu Hurairah (radiallahu anhi) juga mengatakan bahwa:

"Rasulullah bersabda: 'Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah (puasa) di bulan Allah (bulan) Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib (lima waktu) adalah shalat malam'"

Abdullah bin Umar mengatakan bahwa Nabi S.A.W bersabda:

"Sesungguhnya di surga itu ada sebuah ruangan yang mana bagian luarnya dapat dilihat dari dalmnya dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luarnya", maka Abu Malik al-Asy'ariy bertanya : "untuk siapakah ruangan itu, wahai Rasulullah? "beliau bersabda : "Untuk orang yang baik pembicaraannya, yang memberikan makan dan sholat di malam hari ketika manusia sedang tidur."

Beliau juga mengatakan:

"Saya mendengar Rasulullah bersabda: 'Seseorang tidak boleh iri kecuali kepada dua golongan, yaitu orang yang diberi oleh Allah Kitab Suci Al Qur’an ini,

dibacanya siang dan malam; dan orang yang dianugerahi Allah kekayaan harta, siang dan malam kekayaannya itu digunakannya untuk segala sesuatu yang diridhai Allah.'"

Dari beberapa hadits di atas, dan juga hadits-hadits lain, dapat diberi kesimpulan bahwa sholat malam dapat memberi manfaat di antaranya sebagai berikut:

Sholat malam mampu membersihkan jiwa dan menghilangkan kemalasan
Orang yang melaksanakan sholat malam mendapat ganjaran atau pahala yang tidak didapat oleh sebagian besar umat manusia
Sholat malam adalah salah satu cara bersyukur pada Allah (dan siapa yang bersyukur akan ditambah rizkinya)
Sholat malam mencegah perbuatan dosa
Sholat malam adalah ketika pintu-pintu langit dibuka, do'a dijawab, dan kebutuhan mereka yang meminta akan dipenuhi.

dan masih banyak lagi.

____________________________________________________________________
BERSIHKAN JIWA, SUCIKAN HARTA


link untuk LEMBAGA ZAKAT, IFAQ & SHODAQOH
MUHAMMADDANIAREA.BLOGSPOT.COM
SITUS AMATIR - NGANJUK JAWA TIMUR

solusi penenang fikiran

Al QURAN SOLUSI KEGALAUAN HATI





 - Galau adalah sebutan perasaan hati kita, yang selalu memikirkan diluar jangkauan atau belum terjadi atau ? Mengadai-andaikan sesuatu yang buruk yang telah terjadi lalu di kalau-kalaukan, misalnya haduh, saya salah coba kalau tadi gak begini, kan akhirnya gak begitu. Kegalauan sebutan yang sedang naik daun, di mana kata-kata itu menandakan seseorang tengah dilanda rasa kegelisahan, kecemasan, serta kesedihan pada jiwanya.

( Obat Galau )

Sahabat Abu Bakar, ketika sedang perjalanan hijrah bersama Rasulullah pun di saat berada di dalam gua Tsur merasa sangat cemas dan khawatir dari kejaran kaum Musyrikin dalam perburuan mereka terhadap Rasulullah. Hingga turunlah surat At-Taubah ayat 40 yang menjadi penenang mereka berdua dari rasa kegalauan dan kesedihan yang berada pada jiwa dan pikiran mereka.

Jangan Galau, Innallaha Maana!

Allah Taala berfirman, Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kami? (QS. At Taubah: 40)

Ayat di atas mungkin dapat menjadikan kita agar lebih merenungi lagi terhadap setiap masalah apapun yang kita hadapi. Dalam setiap persoalan yang tak kunjung terselesaikan, maka hadapkanlah semua itu kepada Allah Ta?ala.

Allah Taala berfirman, Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar? (Qs. Al-Baqarah 153).

Selain menenangkan jiwa, sabar juga dapat menstabilkan kacaunya akal pikiran akibat beratnya beban yang dihadapi.

Ketika seseorang menghadapi persoalan yang sangat berat, maka sudah pasti akan mencari sesuatu yang dapat dijadikan tempat mengadu dan mencurahkan isi hati yang telah menjadi beban baginya selama ini. Allah sudah mengingatkan hamba-Nya di dalam ayat yang dibaca setiap muslim minimal 17 kali dalam sehari:

Hanya kepada-Mulah kami menyembah, dan hanya kepada-Mulah kami meminta pertolongan (QS. Al Fatihah 5)

Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Qs Al-Insyirah 5-6)

Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram (Qs Ar-Ra?du 28).

Berbeda dengan orang-orang yang lalai kepada Allah, yang di mana jiwa-jiwa mereka hanya terisi dengan rasa kegelisahan, galau, serta kecemasan semata. Tanpa ada sama sekali yang bisa menenangkan jiwa-Nya.

Tentunya, sesudah mengetahui tentang faktor-faktor yang dapat mengatasi persoalan galau, maka jadilah orang yang selalu dekat kepada Allah Ta?ala. Bersabar, berpikir positif, mengingat Allah, serta mengadukan semua persoalan kepada-Nya merupakan kunci dari segala persoalan yang sedang dihadapi. Maka dari itu, Janganlah galau, karena sesungguhnya Allah bersama kita.

Galau kacau balau jikalau, yang parah itu kalau sudah masuk liang kubur, lalu ketika itu ia baru berkata, kalau saja waktu hidup aku sering ibadah, bersedekah, bertauhid yang benar, kalau saja, ..dst, maka disaat itu kegalauannya tersebut bakalan abadi karena terlanjur mati karena selama hidupnya jiwanya gelap gak disinari Al Quran, yang beberapa ayatnya berupa anti galau dibahas diatas.

Naudzubillaah min dzalik. Semoga Allah memberikan kita pertolongan untuk meneguhkan hati kita dari segala kegalauan akibat ketamakaan duniawi, aamiiin.




___________________________________________________________________
DONASI SEDEKAH di LEMBAGA ZAKAT, INFAQ & SHODAQOH
MUHAMMADDANIAREA.BLOGSPOT.COM

 Pentingnya Sunnah Rasulullah SAW



Dari Anas bin Malik ra. katanya, Rasulullah SAW telah berkata kepadaku: 'Hai anakku! Jika engkau mampu tidak menyimpan dendam kepada orang lain sejak dari pagi sampai ke petangmu, hendaklah engkau kekalkan kelakuan itu! Kemudian beliau menyambung pula: Hai anakku! Itulah perjalananku (sunnahku), dan barangsiapa yang menyukai sunnahku, maka dia telah menyukaiku, dan barangsiapa yang menyukaiku, dia akan berada denganku di dalam syurga! ' (Riwayat Tarmidzi)

Dari Ibnu Abbas ra. bahwa Nabi SAW yang berkata: "Barangsiapa yang berpegang dengan sunnahku, ketika merata kerusakan pada ummatku, maka baginya pahala seratus orang yang mati syahid". (Riwayat Baihaqi) Dalam riwayat Thabarani dari Abu Hurairah ra. ada sedikit perbedaan, yaitu katanya: Baginya pahala orang yang mati syahid. (At-Targhib Wat-Tarhib 1: 44)

Thabarani dan Abu Nu'aim telah mengeluarkan sebuah Hadis marfuk yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. bahwa Nabi SAW telah bersabda: Orang yang berpegang kepada sunnahku dalam zaman kerusakan ummatku akan mendapat pahala orang yang mati syahid. Hakim pula meriwayatkan dari Abu Hurairah ra. juga bahwa Nabi SAW telah berkata: Orang yang berpegang kepada sunnahku dalam masa perselisihan diantara ummatku adalah seperti orang yang menggenggam bara api. (Kanzul Ummal 1: 47)

Dan Muslim pula meriwayatkan dari Anas ra. dari Rasulullah SAW katanya: Orang yang tidak suka kepada sunnahku, bukanlah dia dari golonganku! Demikian pula yang dikeluarkan oleh Ibnu Asakir dari Ibnu Umar ra. cuma ada tambahan di permulaannya berbunyi: Barangsiapa yang berpegang kepada sunnahku, maka dia dari golonganku.

Kemudian Daraquthni pula mengeluarkan sebuah Hadis dari Siti Aisyah r.a. dari Nabi SAW katanya: Sesiapa yang berpegang kepada sunnahku akan memasuki syurga!

Dan dikeluarkan oleh As-Sajzi dari Anas ra. dari Nabi SAW katanya: Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku, maka dia telah mengasihiku, dan siapa yang mengasihiku dia akan memasuki syurga bersama-sama aku!





MUHAMMADDANIAREA.BLOGSPOT.COM


KIRIM INFAQ, ZAKAT, DAN SHODAQOH
MUHAMMADDANIAREA.BLOGSPOT.COM

kisah inspiratif muslim

MENDAPAT HIDAYAH LANTARAN ORANG AWAM

 


       Dia lelaki sederhana yang tidak belajar ilmu agama. Namun, bilik hatinya dipenuhi kecintaan terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kegemaran membela agama-Nya. Suatu hari, ia menghadiri pengajian yang disampaikan oleh salah seorang dai. Di saat membawakan pengajian, si dai berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Dua kalimat ringan di lidah, tetapi berat di timbangan dan disukai Yang Maha Pengasih; Subhanallah wa bihamdihi, Subhanallahal azhim (Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya, Mahasuci Allah dan Mahamulia).’” (H.R. Al-Bukhari)

Hati lelaki sederhana ini tergerak mendengar kalimat itu. Setelah pengajian selesai, ia keluar dan bertekad untuk berdakwah menyampaikan hadits tersebut. Mulailah ia menemui pedagang sayur dan berkata, “Dua kalimat ringan di lidah…” kemudian menemui tukang jagal. Satu-satunya keinginan dia adalah mengajarkan hadits ini kepada seluruh manusia.

Suatu ketika, orang tersebut menderita sakit keras sampai harus menjalani operasi. Dokter yang menanganinya kebetulan tidak shalat dan tidak pula mengenal masjid.

Setelah operasi, tiba-tiba orang itu bangun, padahal ia masih dalam pengaruh anestasi. Ia berkata, “Wahai dokter.” Si dokter bertanya, “Apakah engkau menginginkan sesuatu?” Ia berkata, “Dua kalimat ringan di lidah, tetapi berat di timbangan dan disukai Yang Maha Pengasih; Subhanallah wa bihamdihi, Subhanallahal azhim (Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya, Mahasuci Allah dan Mahamulia),” kemudian lelaki itu meninggal.

Si dokter merasa heran orang itu bisa bangun di bawah pengaruh obat bius sekadar untuk menyampaikan hadits ini. Menyaksikan peristiwa itu, dokter itu pun bertaubat, kemudian pergi untuk menuntut ilmu agama sampai akhirnya sekarang menjadi dai terkemuka. Semua itu masuk ke dalam timbangan kebaikan lelaki sederhana yang tidak belajar ilmu agama, tetapi ikhlas berdakwah mengajak manusia kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala meskipun sekadar dengan satu hadits.

Sumber: Kisah Orang-orang Saleh dalam Mendidik Anak




KIRIM INFAQ, ZAKAT, DAN SHODAQOH
MUHAMMADDANIAREA.BLOGSPOT.COM

HAL BARU DALAM ISLAM



APA ITU BID'AH....................?






Coba bayangkan… Betapa meruginya seorang mahasiswa yang sudah berusaha keras dalam mengerjakan tugasnya, akan tetapi sang dosen tak menerima hasil kerjanya dikarenakan tak sesuai dengan apa yang diperintahkan… Begitu pulalah dalam beragama, sungguh kasihannya jiwa yang beramal sekuat tenaga, akan tetapi amalnya tidak diterima… Apa sebabnya?


Kesempurnaan Islam


Pembaca yang dimuliakan Allah, sesungguhnya Islam ialah syari’at yang sarat akan kemuliaan. Hal ini tergambar dengan kesempurnaannya, sehingga tidak memerlukan tambahan ataupun pengurangan. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),  “Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku ridhoi Islam sebagai agamamu.” (QS. Al Maa-idah: 3)
Imam Malik berkata, “Barang siapa yang membuat perkara yang diada-adakan dalam Islam dan melihatnya sebagai suatu kebaikan, maka sesungguhnya dia telah menuduh bahwa Nabi Muhammad telah berkhianat, karena Allah Ta’ala telah berfirman dalam Al Qur’an (yang artinya), “Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagimu agamamu…”. Maka apa yang pada hari itu tidak termasuk sebagai agama, maka pada hari inipun bukan pula termasuk dalam agama” (lihat Al I’tisham karya Asy Syathibi)


Mengenal definisi perkara yang diada-adakan


Perkara yang diada-adakan dalam agama Islam dinamakan bid’ah. Definisi bid’ah secara bahasa adalah hal yang baru dalam agama setelah agama ini sempurna (lihat Mukhtaarush Shihaah)


Maka jelaslah kepada kita, bahwa bid’ah itu ialah sesuatu yang diada-adakan dalam perkara agama, bukan perkara dunia semata. Dalil yang menguatkan pernyataan ini ialah firman Allah (yang artinya), ”Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?” (QS. Asy Syuuraa : 21)


Dalam ayat tadi dijumpai redaksi kalimat “yang mensyariatkan untuk mereka, agama yang tidak diizinkan Allah”. Mengenai ayat ini, Syaikh As Si’di menjelaskan bahwa yang dimaksud perkara agama yang tidak diizinkan Allah yakni syirik dan bid’ah… (lihat Taisir Karimir Rahman)


Jadi jelaslah bagi kita semua, bahwa perkara bid’ah ialah perkara yang menyangkut seputar masalah keagamaan. Dan para pelakunya akan mendapat dampak yang berbahaya. Lalu apa sajakah bahayanya?


Mendapat vonisan ‘sesat’ dari Allah dan Rasul-Nya


Dan tidaklah patut bagi laki-laki dan perempuan yang beriman, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, mereka memiliki pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa  mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesatsesat yang nyata” (QS. Al Ahzab : 36)


Syaikh As Si’di berkata, “Tidak layak bagi seorang mu’min dan mu’minah, jika Allah sudah menetapkan sesuatu dengan tegas, lalu ia memiliki pilihan yang lain. Yaitu pilihan untuk melakukannya atau tidak, padahal ia sadar secara pasti bahwa Rasulullah itu lebih pantas diikuti dari pada dirinya. Oleh karena itu, jangan jadikan hawa nafsu sebagai penghalang antara dirinya dengan Allah dan Rasul-Nya” (lihat Taisir Karimir Rahman)

Bahkan, Allah Ta’ala juga mengancam neraka kepada orang yang menyelisihi tuntunan beragama dari Rasulullah. “Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu’min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali” (QS. An Nisaa : 115)

Rasulullah bersabda, “Hati-hatilah kalian terhadap perkara-perkara yang baru. Setiap perkara-perkara yang baru adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat.” (HR. Tirmidzi)

Amalan tidak diterima


Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Katakanlah : “Apakah akan kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya” (QS. Al Kahfi : 103-104)


Ibnu Katsir mengatakan, “Sesungguhnya ayat ini bersifat umum meliputi setiap orang yang beribadah kepada Allah Ta’ala namun dengan jalan yang tidak diridhoi Allah Ta’ala. Dia menyangka bahwa dia telah berbuat benar didalam ibadah tersebut padahal dia telah berbuat salah dan amalannya tertolak.” (lihat Tafsir Al Qur’anil `Azhim)


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang membuat perkara yang baru dalam urusan agama kami ini sesuatu yang bukan bagian darinya, maka ia tertolak” (HR. Bukhari dan Muslim)


Syaikh ‘Abdul Muhsin Al ‘Abbad mengomentari hadits ini, “Hadits ini secara mutlak menunjukkan bahwa semua amal yang menyelesihi syari’at itu tertolak, meskipun tujuan pelakunya baik” (lihat Fathul Qowiy Al Matin)


Bid’ah lebih dicintai iblis dibanding maksiat


Sufyan Ats Tsauri rahimahullah berkata, “Bid’ah lebih di cintai oleh iblis dari pada perbuatan maksiat. Seseorang sangat mungkin bertaubat dari maksiatnya tetapi sangat sulit bertaubat dari perbuatan bid’ahnya” (lihat Majmu’ Fatawa, X/9)


Banyak ulama telah menjelaskan bahwasanya sebab bid’ah lebih dicintai iblis dibandingkan maksiat dikarenakan pada perbuatan maksiat peluang untuk bertaubat sangat besar, karena pelakunya menyadari tengah melakukan sebuah kesalahan. Sedangkan pelaku bid’ah, ia menganggap baik perbuatannya sehingga kemungkinan untuk bertaubat sangat kecil.

Terhalang masuk ke telaga Rasulullah


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya aku mandahului dan menanti kamu di telaga. Barang siapa yang melewatiku niscaya dia minum. Dan barang siapa yang minum niscaya dia tidak akan haus selama-lamanya. Sesungguhnya sekelompok orang akan mendatangiku, aku mengenal mereka, dan mereka mengenalku, kemudian dihalangi antara aku dengan mereka, maka aku berkata, “Sesungguhnya mereka dari pengikutku”. Tetapi di jawab, “Sesungguhnya engkau tidak mengetahui hal-hal baru yang mereka ada-adakan setelahmu.” Maka aku (Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam-pen) berkata,Celaka! Celaka bagi orang-orang yang merubah agama setelahku.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Dengarkanlah wasiat para sahabat


Adakah keraguan dalam diri kita akan kemuliaan sahabat? Sekali-kali tidak. Merekalah generasi terbaik yang mengajarkan kepada kita bagaimana seharusnya beragama. Marilah kita simak wasiat dari mereka.

[1] ‘Abdullah bin Mas’ud : “Ikutilah Nabi dan jangan kalian berbuat bid’ah karena sesungguhnya apa yang ada dalam syari’at telah cukup, dan setiap bid’ah adalah sesat” (Riwayat Al Lalika’i dalam Syarh Ushul I’tiqod  Ahlissunnah)

[2] ‘Abdullah bin ‘Umar : “Setiap bid’ah adalah sesat walaupun manusia menganggapnya baik” (idem)

[3] Abu Darda’ : “Sederhana dalam melakukan sunnah lebih baik daripada bersungguh-sungguh dalam melakukan bid’ah” (idem)

[4] Mu’adz bin Jabal : “Maka waspadalah kalian dari sesuatu yang diada-adakan, karena sesungguhnya sesuatu yang diada-adakan adalah kesesatan” (Riwayat Abu Dawud)

Jauhilah bid’ah !!

Imam Al Barbahaari rahimahullah  berkata, “Jauhilah setiap perkara bid’ah sekecil apapun, karena bid’ah yang kecil lambat laun akan menjadi besar. Demikian pula kebid’ahan yang terjadi pada umat ini berasal dari perkara kecil dan remeh yang mirip kebenaran, sehingga banyak orang terperdaya dan terkecoh lalu mengikat hati mereka sehingga susah untuk keluar dari jeratannya dan akhirnya mendarah daging lalu diyakini sebagai agama. Tanpa disadari, pelan-pelan mereka menyelisihi jalan lurus dan bahkan sampai keluar dari Islam” (lihat Syarhus Sunnah)


Penutup


Pembaca yang dimuliakan Allah Ta’ala, demikianlah sedikit pembahasan mengenai perkara yang diada-adakan dalam agama yang disertai pula dengan penjelasan mengenai  bahayanya. Semoga Allah Ta’alamemberikan taufik kepada kita agar dapat beragama dengan benar dan semoga Allah Ta’ala menerima segala amal ibadah kita. Aamiin.


Penulis             : Erlan Iskandar (Santri Ma’had Al ‘Ilmi Yogyakarta)

Muroja’ah       : Ustadz Aris Munandar, M.PI

http://buletin.muslim.or.id/aqidah/waspadailah-bahayanya?utm_source=feedburner&utm_medium=email&utm_campaign=Feed%3A+KumpulanSitusSunnah+%28Kumpulan+Situs+Sunnah%29




Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, “…Sesungguhnya kebenaran itu hanya satu, yaitu jalan Allah yang lurus, tiada jalan yang mengantarkan kepada-Nya selain jalan itu. Yaitu beribadah kepada Allah tanpa mempersekutukan-Nya dengan apapun, dengan cara menjalankan syari’at yang ditetapkan-Nya melalui lisan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, bukan dengan [landasan] hawa nafsu maupun bid’ah-bid’ah…” (lihat at-Tafsir al-Qoyyim, hal. 116-117)
_____________________________________________________________
Katakanlah (Muhammad), “Apakah perlu Kami Beritahukan kepadamu tentang orang yang paling rugi perbuatannya?”
(Yaitu) orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya.
(AL_KAHF 103-104)

______________________________________________________________
Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.
(AL_ISRA' 36)

_______________________________________________________________  


  MUHAMMADDANIAREA.BLOGSPOT.COM

RENUNGAN KENAIKAN BBM

RENCANA BBM NAIK LAGI....?





.::Renungan Seputar Kenaikan BBM::.

Mendengar berita tentang kenaikan harga BBM dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.500, langsung saja sebagian besar warga ramai-ramai rela antri di pom-pom bensin berjam-jam. Alasannya simpel saja, dihitung-hitung lumayan bisa menghemat 2000 per liter nya.

Saya terheran-heran melihat respon masyarakat yang begitu besar menanggapi keputusan kenaikan harga BBM ini. Anehnya dan sangat disayangkan, kenapa kita tidak menerapkan respon yang sama ke dalam hitung-hitungan untuk kepentingan akhirat kita?

Sebagai contoh sederhana saja, kemarin ketika menghadiri kewajiban jum'at, berapa besarkah antusias kita menjadi orang yang bersegera menuju masjid? Berapa besarkah antusias kita menjadi orang yang berada di shaf terdepan? Berapa besarkah ambisi kita menjadi orang yang paling dekat dengan imam?

Bukankah kita tahu bahwa orang yang bergegas menuju masjid di hari Jum'at pada jam-jam pertama pahalanya seperti berkurban dengan seekor unta? Pada jam-jam kedua seperti berkurban dengan seekor sapi? Jam ketiga seperti berkurban dengan seekor kambing? Jam keempat seperti berkurban dengan seekor ayam? Pada jam-jam kelima seperti berkurban dengan sebutir telur?
Mengapa kita lebih memilih datang pada detik-detik terakhir di saat khatib mau naik mimbar?

Sadarkah kita ketika itu kita telah melewatkan kesempatan memiliki uang sebesar Rp 12 juta lebih (harga unta standar) atau Rp 9 juta lebih (harga sapi standar), atau Rp 1 juta lebih (harga kambing standar), atau Rp 20 ribu lebih (harga ayam standar), atau paling tidak telah melewatkan kesempatan memiliki uang Rp 1000 perak?
Kenapa kita hanya pintar berhitung untuk maslahat duniawi saja padahal dunia ini bersifat semu dan sementara? Mengapa kita tidak antusias memikirkan kepentingan ukhrawi padahal kehidupannya adalah kehidupan hakiki dan kekal abadi?
Ini adalah musibah.

Atau karena kita kurang yakin dengan hadits Nabi tentang keutamaan bersegera hadir untuk shalat Jum'at yang diriwayatkan oleh Al-Bukhaari dan Muslim ini?
Jika demikian, maka musibahnya lebih besar.

Allaahumma waffiqnaa li kulli khair...



MUHAMMADDANIAREA.BLOGSPOT.COM 
KIRIM INFAQ, ZAKAT, DAN SHODAQOH

Senin, 25 Februari 2013

KASUS SMK NEGERI 1 NGANJUK

INI HANYA HASIL SAYA COPAS DI sebuah  BLOG

face.mywapblog.com/doni-agus-cahyono-siswa-smk-1-nganjuk-ya.xhtml


Doni agus cahyono. Siswa smk 1 nganjuk yang bunuh diri karena ditputus pacar

Category: Renungan islami

Assalamualaikum Wr.wb

sad CINTA ITU MAUT
Ini adalah sebuah kalimat yang pantas buat Doni Agus Cahyono (16 tahun, anak stm negri 1 nganjuk. Kelas 10 .Bukan S.M.A ! ) , ujar Lee Young Ah saat ditanya oleh petugas Face.Mywapblog.Com, pasal nya bocah yang beralamat Jl. Musi 12 kelurahan begadung Nganjuk ini bunuh diri akibat diputus pacarnya ( =,= pacare lo cino sipit matane picek ! Lumayan ayu se, tapi wi lo mantan q. Wkwk)


GANTUNG.jpgJasad doni sebelum dimakamkan

lee young ah menambah kan, Kronologi kejadiannya sebagai berikut
19.00 : doni berangkat ke masjid untuk sholat terawih
20.00 : doni langsung pulang dari masjid (biasanya cangkrukan disek ambek koncone)
20.30 : doni sedang asik sms an dikamar sementara painem (70 tahun, nenek korban) pergi ke rumah tetangga
20.45 : doni menulis surat
21.00 : Doni mengambil tali tampar pramuka dan menggantungkan nya di pohon jambu depan rumahnya ( =,= ni anak bego bget sih, kenapa pake tampar pramuka? Pake kabel listrik aj kn beres. Tinggal di colokin ke listrik. Udah. Mati. Wkwk)
21.10 : doni menggelar aksi heboh nya tanpa diketahui orang ( hebaaat ni anak, salut aq =,= )
21.30 : painem mengetahui cucunya tergelantung ( =,= kayak ulat ) tak bernyawa dan melaporkan nya ke perangkat desa dan diteruskan ke polisi
22.00 : polisi datang dan membawa doni ke rumah sakit untuk divisum
02.00 dini hari : doni dimakamkan

ilustrasi doni agus saat gantung diri

sad semoga ini menjadi referensi kita untuk kehidupan dimasa depan, perempuan didunia ini banyak sob, jangan terpaku pada 1 orang saja. Kayak ini nih, gara2 hanya ditolak cewe, mati ga peduli.. Yaampun.. Ingat sob, orang mati bunuh diri, roh nya kaga bs ke surga ato ke neraka.. Jd, gelap jalannya. Gitu. .
:'( berikan tanggapan mu pada teman q ini kedalam box comment.. Trimakasih dan
Wassalamualaikum wr.Wb

 Share on Facebook Share on Twitter MUHAMMADDANIAREA.BLOGSPOT.COM
Image by Cool Text: Free Graphics Generator - Edit Image

posting dipertanggungjawabkan oleh newvolume.blogspot.com

___________________________________________________________________________

___________________________________________________________________________

___________________________________________________________________________