PESAN - PESAN DARI KAMI

PESAN - PESAN DARI KAMI
Tampilkan postingan dengan label TEKNIK SURVEY PEMETAAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TEKNIK SURVEY PEMETAAN. Tampilkan semua postingan

Jumat, 21 Februari 2014

PENGERTIAN PETA DAN PETA TOPOGRAFI SERTA GARIS KONTUR

PENGERTIAN PETA


Peta adalah bayangan rupa bumi yang digambarkan di bidang datar (bidang gambar) dengan skala tertentu, sedangkan peta topografi adalah peta yang memperlihatkan unsur-unsur asli dan buatan manusia di atas permukaan bumi. Unsur-unsur tersebut dapat dikenal maupun diidentifikasi dan pada umumnya untuk memperlihatkan keadaan yang sesungguhnya.


Pengertian lain mengenai peta topografi ada dua, yaitu:
Ø  Peta yang menggambarkan relief permukaan bumi beserta bangunan alami maupun buatan manusia yang ada di atasnya.
Ø  Peta yang menggambarkan relief/sifat permukaan bumi yang digambarkan dengan garis kontur.


  Garis Kontur

Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama terhadap bidang refrensi yang digunakan. Kecuraman dari suatu lereng (stepness) dapat ditentukan dengan adanya interval kontur dan jarak antara dua kontur, sedangkan jarak horizontal antara dua garis kontur dapat ditentukan dengan cara interpolasi. Garis kontur tidak boleh saling berpotongan satu sama lain. Selain itu garis kontur harus merupakan garis yang tertutup baik di dalam maupun di luar peta. 



TUJUAN DARI GARIS KONTUR

Untuk memperlihatkan naik turunnya keadaan permukaan tanah, yang pada aplikasinya digunakan untuk:
            1. Memperlihatkan irisan profil memanjang atau
        melintang permukaan tanah.
            2. Memberikan informasi slope (kemiringan tanah)
            3. Perhitungan galian dan timbunan (cut and fill)

Sifat-sifat garis kontur adalah sebagai berikut:
1.      Garis kontur selalu merupakan garis tertutup (loop), kecuali pada batas peta.
2.      Dua buah garis kontur dengan ketinggian yang berbeda tidak mungkin saling berpotongan.
3.  Garis kontur tidak mungkin bercabang (dalam hubungannya dengan keaslian alam, kecuali buatan manusia).
4.   Garis kontur dengan ketinggian berbeda tidak mungkin menjadi satu, kecuali pada bagian tanah yang vertikal akan digambarkan sebagai garis yang berimpit.
5.      Semakin miring keadaan tanah, kontur akan digambarkan semakin rapat.
6.      Semakin landai kondisi tanah, kontur yang digambarkan semakin jarang.
7.      Garis kontur yang melalui tanjung/lidah bukit akan cembung kearah turunnya tanah.
8.      Garis kontur yang melalui lembah atau teluk akan cembung kearah titik atau hulu lembah.
9.      Garis kontur yang memotong sungai akan cembung kearah hulu sungai.
10.  Garis kontur yang memotong jalan akan cembung kearah turunnya jalan.

Garis kontur  merupakan ciri khas yang membedakan peta topografi dengan peta lainnya dan digunakan untuk penggambaran relief atau tinggi rendahnya permukaan bumi yang dipetakan. Dari pengertian di atas dapat dipahami betapa pentingnya garis kontur antara lain untuk pembuatan trace jalan/rel dan menghitung volume galian dan timbunan.


Jumat, 21 Juni 2013

MAKSUD DAN TUJUAN SERTA LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA INDUSTRI ( PRAKERIN )

MAKSUD DAN TUJUAN SERTA LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA INDUSTRI

 ( PRAKERIN )

A. Latar Belakang

Prakerin adalah bagian dari pendidikan sistem ganda (PSG) sebagai program bersama antara SMK dan Industri yang dilaksanakan di dunia usaha, industri. Dalam Kurikulum SMK (Dikmenjur, 2008) disebutkan:
Prakerin adalah pola penyelenggaraan diklat yang dikelola bersama-sama antara SMK dengan industri/asosiasi profesi sebagai institusi pasangan (IP), mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi dan sertifikasi yang merupakan satu kesatuan program dengan menggunakan berbagai bentuk alternatif pelaksanaan , seperti day release, block release, dan sebagainya.
Pembelajaran di dunia kerja (industri) tersebut merupakan bagian integral dari program diklat secara menyeluruh, karena itu materi yang dipelajari dan kompetensi yang dilatihkan harus jelas kaitannya dengan profil kompetensi tamatan yang telah ditetapkan. Program diklat disusun dan dilaksanakan bersama secara bertanggungjawab antara sekolah dan industri, serta didukung oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN) mewakili industri dan tokoh masyarakat yang mewakili masyarakat umum.
Lebih lanjut dalam Undang-Undang Prakerin Dikmendikti, (2003) diungkapkan bahwa Praktek Kerja Industri (Prakerin) adalah program wajib yang harus diselenggarakan oleh sekolah khususnya sekolah menengah kejuruan dan pendidikan luar sekolah serta wajib diikuti oleh siswa/warga belajar. Penyelenggaraan Praktek Kerja Industri akan membantu peserta didik untuk memantapkan hasil belajar yang diperoleh di sekolah serta membekali siswa dengan pengalaman nyata sesuai dengan program studi yang dipilihnya.
Dari beberapa pernyataan tersebut, maka dalam penelitian ini Prakerin didefenisikan sebagai penyelenggaraan pendidikan yang mengintegrasikan kegiatan pendidikan (teori) di sekolah dengan kegiatan pendidikan (praktek) di dunia industri. Dengan kata lain bahwa Praktek kerja industri adalah suatu strategi dimana setiap siswa mengalami proses belajar melalui bekerja langsung (learning by doing) pada pekerjaan yang sesungguhnya. Dengan praktek kerja industri ini peserta didik memperoleh pengalaman dengan bahan kerja serta membiasakan diri dengan perkembangan-perkembangan baru.

_____________________________________________________________________

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari melaksanakan Prakerin adalah :

1.    Mengimplementasikan pengetahuan di sekolah ke praktek langsung di industri
2.    Mengenal situasi dan kompetisi di industri
3.    Mengenal dan menggunakan peralatan, mesin, alat ukur dan media produksi yang baru di industri
4.    Mengenal perusahaan di beberapa bidang pekerjaan.
5.    Membentuk etos kerja sesuai denga iklim, situasi dan spesifikasi tempat industri
6.    Menerapkan pendidikan sistem ganda yang berorientasi pada kualitas lulusan SMK
7.    Dan lain – lain yang kiranya tidak dapat saya sebutkan…



 Selain itu Laporan ini sebagai bukti bahwa saya telah melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan Pratek Kerja Industri (PRAKERIN) tanpa membuat kesalahan besar , serta agar saya (penulis) dapat mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan Ujian Akhir Nasional (UAN) , karena Prakerin sebagai salah satu Syarat  untuk mengikuti UNAS.





.

.
.
.

MUHAMMADDANIAREA.BLOGSPOT.COM

PEMAKAIAN LEICA TC405 TEKNIK SURVEY PEMETAAN (TSP)

PEGGUNAAN ALAT SURVAI

LEICA TC405




1.    SURVEYING.
    MENU
    PROGRAM (F1)
    SURVEYING (F1)
    SET JOB (F1)
NEW (Buat nama jobnya)
Input(F1)
Misal : Job        :    010110 ( isi tanggal saja )
        Operator    :    PANIDI ( nama surveyor )
        Remark 1    :    (tidak usah di isi )
        Remark 2    :    (tidak usah di isi )
OK.
    SET STATION (F2)
STATION    :    …. (Nama berdiri alat )
ENH (F4)
    Point Id    : …(Nama berdiri alat )
    East        : 0.000
    North        : 0.000
    Height        : 0.000
OK.
Hi    : … ( tinggi alat )
    SET ORIENTATION (F3)
-    Manual Angle Setting (F1)
-    Hz=0 (F1)
-    Hr= …. ( tinggi target )
-    Point = ( nama back sheetnya )
-    All
    START
-    Code ganti nama back sheetnya
-    All
Nb :     Jika menembak detail ganti nama codenya
    Jika beda tinggi stick berbeda tinggtal ganti Hr
2.    STAKE OUT
    MEMASUKAN POINT MANUAL
-    Menu
-    File
-    Fix point
-    New - Masukan data (East, Norht, Elevasi)
PtID        : …(nama point)
East        : …(coordinates easting)
North        : …(coordinates northing)
Height    : …(elevasi)
-    Ok
    CARA STAKE OUT
    MENU
    PROGRAM
    STAKE OUT
    SET JOB
-    pilih nama jobnya atau buat baru (NEW)
-    Input(F1)
Misal : Job        :    010110 ( isi tanggal saja )
        Operator    :    LUCKY ( nama surveyor )
        Remark 1    :    (tidak usah di isi )
        Remark 2    :    (tidak usah di isi )
-    Ok
    SET STATION (tempat berdiri alat)
-    masukan tempat berdiri alat manual (ENH)
PtID        : …(nama point)
East        : …(coordinates easting)
North        : …(coordinates northing)
Height    : …(elevasi)

-    atau list jika sudah list point didalamnya,pilih point found tempat berdiri alat yang fix point (pasti)
-    Ok
-    Masukan tinggi alat
Hi    : …(Tinggi Alat)
-    Ok
    SET ORIENTATION
-    Coordinates(F2)
-    Arahkan (bidik) kearah target Back sheet)
Masukan tempat back sheetnya (ENH)
PtID        : …(nama point)
East        : …(coordinates easting)
North        : …(coordinates northing)
Height    : …(elevasi)
OK
-    atau list (F2) jika sudah list point didalamnya,pilih point found tempat berdiri alat yang fix point (pasti)
-    OK
-    Ganti tinggi target
-    All
-    Jika ada tulisan
“Do you want to take additional meansurment”
pilih NO
    START
-    Jika sudah ada list coordinate tinggal tentukan dengan menekan arah kanan kiri saja.
-    Misal :
PtID        : …S (Coordiates sudah ada dalam alat)
Type        : fixpoint
Hr        : 1.500 (tinggi target)
▲Hz        : Harus 0° 0’ 0”
▲Ddist    : ± 0.000 “ jika (-) maju atau (+) mundur
▲Vdist    : …(Beda tinggi)
“ jika sudah REC (F3) “
Dan seterusnya sampai titik terakhir.
Untuk membuat titik Bantu,keluar dari menu stake out dan masuk ke menu SURVEYING tapi menggunakan coordinates.
    SET STATION (F2)
- STATION    :    …. (Nama berdiri alat )
- List pilih coordinates tempat berdiri alat (Fixpoint/ meansurment)
- Hi    : …(tinggi alat)
- Ok
    SET ORIENTATION (F3)
-    Coordinates (F2)
-    Arahkan (bidik) kearah target Back sheet
-    List (F2) List pilih coordinates tempat berdiri alat (Fixpoint/ meansurment)
-    Hr= …. ( tinggi target )
-    Point = ( nama back sheetnya )
-    All
-    Jika ada tulisan
“Do you want to take additional meansurment”
pilih NO
    START
-    Code ganti nama titik bantunya
PtID        : …(nama point)
Hr        : …
East        : …(coordinates easting)
North        : …(coordinates northing)
Height    : …(elevasi)
-    All
-    Keluar dari menu surveying dan keluar dari menu  stake out lakukan seperti langkah2 stake out diatas











TOPCON GREEN LABEL

1.SURVEYING
    MENU
        1.data collect( f1 )
        2.layout (f2 )
        3.memory mgr ( f3 )
        4.program ( f1 )
        5.grid factor ( f2 )
        6.illumination ( f3 )
        7.parameters 1 ( f1 )
        8.contrast adj ( f2 )

    .STAKE OUT
       
    data collect
-    select  a file
-    input ( f1 ) ( jika belum membuat job )
-    list ( f2 ) ( jika sudah ada data )
-    klik enter ( f4 ) (jika sudah selesai membuat job )

    layout
-    select a file
-    list ( f2 )(memasukan job tadi yang telah di buat pada data collect )
-    klik enter ( f4 )
-    kemudian muncul layout :

1.occ.pt input ( f1 )
2.backsight ( f2 )
3.layout ( f3 )
4.select a file ( f1 )
5.new point ( f2 )
6.grid factor ( f3 )

    occ.pt input
-    pt # ( di isi tempat berdiri alat )
contoh :klik input ( f1 )
pt# :BM2
-    klik enter ( f 4)
-    kemudian muncul instrument height
-    input ketinggian alat
contoh :input
ins.ht =1.443 m
-    klik enter ( f4 )
    backsight
-    pt # ( di isi target backsight )
contoh : klik input ( f1 )
pt# : BM1
-    klik enter ( f4 )
-    yes ( f4 )
    layout
-    pt# ( di isi titik koordinat yang akan di cari )
contoh : input ( f1 )
pt# : nama titik A
-    klik enter ( f4 )
-    muncullah reflector height
input
    r.ht = ( di isi tinggi steak )
-    klik enter  ( f4 )
-    pada calculate
    hr = ( di 0”0 “0” )
    hd=( di cari sampai 0.000 dengan menekan dist ( f2 ) ) setelah ketemu jarak 0.000 klik rec.( f3 )

    NB:jika jarak + prisma kurang jauh
     dan jika jarak – prisma kurang dekat   








SEMOGA BERMANFAAT















   



MUHAMMADDANIAREA.BLOGSPOT.COM

CONTOH FORM WATERPASS TAMPANG MELINTANG DAN MEMANJANG TEKNIK SURVEY PEMETAAN (TSP)







posting dipertanggungjawabkan oleh newvolume.blogspot.com

___________________________________________________________________________

___________________________________________________________________________

___________________________________________________________________________